Kegagalan? Manusia mana yang tidak pernah mengalami kegagalan. Pastinya setiap manusia pernah mengalaminya. Apa alasannya? Kegagalan itu ada untuk membuat kita tidak sombong. Jika ada manusia yang lempeng terus hidupnya terus-menerus berhasil di setiap usahanya biasanya akan membuahkan kesombongan.
Mungkin itu makna kegagalan, Jauh dari kesombongan. Tapi aku juga hanya manusia biasa, makna yang indah itu pun masih saja tidak berhasil ku syukuri dengan sukses. Masih ada saja perasaan menyesal dan kecewa. Kesal terhadap diri sendiri bahkan parahnya terhadap orang lain. Punya hak apa aku, mendzolimi diri sendiri bahkan orang lain atas ketidak berhasilanku mencapai sesuatu.
Yah, ini lah realita kehidupan. Dan aku adalah salah satu diantara berjuta pemimpi di dunia yang menyesali kegagalan karena tidak memiliki keberanian untuk mencoba. Sayang cita-citaku untuk menjadi dokter gagal ku raih. Banyak hambatan terutama masalah ekonomi keluarga. Tapi awalnya ku pandang itu kecil. Bagiku mengejar beasiswa adalah caraku untuk mencapai cita-citaku. Faktanya berbagai kesempatan beasiswa sudah ku coba. Selalu nyaris berhasil tapi kembali terpuruk. Beasiswa kedokteran dari pemda yang kuharap bisa ku tembus, ternyata kini hanya tinggal abu semangat. Dan terakhir ketika aku dihadapkan pada pilihan untuk tetap memilih jalur aman yaitu menerima bahwa farmasi adalah jalan terbaikku karena aku diterima tanpa tes snmptn atau mencoba meninggalkannya dan melanjutkan untuk mengejar mimpiku menjadi seorang dokter dengan mencoba di tes snmptn dengan resiko belum tentu lulus dan harus mencobanya di tahun depan. Akhirnya keputusanku yang setengah hati telah ku mantapkan aku memilih tetap di jalur amanku yaitu farmasi dan mengubur mimpiku menjadi seorang dokter. Ya ampun... benar-benar tinggal penyesalan.
Kenapa tidak ku mencoba berpura-pura menyesal di awal agar aku tidak menyesal di akhir cerita. Aku yang tidak berani mengambil resiko, kini sifat egoisku muncul, egoku terhadap diri sendiri. Sebenarnya sakit sekali menyakiti diri sendiri. Merenung menyesali kegagalan yang telah aku ciptakan. Teriris perih saat mendengar istilah "dokter" itu masuk ke telingaku, sakit saat melihat mereka yang berhasil menjadi mahasiswa kedokteran.
Terpuruk sendiri dalam benak. Orang lain takkan tahu betapa penyesalan bisa membuat orang semakin frustasi. Tapi di satu sisi dari hatiku. Aku tetaplah aku yang harus selalu tetap kokoh berdiri tegak.
Dulu abang rohisku. Hendri Gunawan namanya (syukron bang, kata-katanya masih tetap adek simpan buat penyemangat). Dia pernah berkata saat ini adek adalah tunas yang baru tumbuh, masih mudah goyah, tapi adek harus tetap bertahan walau terpaan terus menghadang. Adek harus tumbuh jadi tanaman yang kuat, kokoh. Kelak adek akan jadi orang besar. Anggap masalah dan kegagalan sebagai batu loncatan untuk bisa melompat lebih tinggi lagi. Ingat kata-kata ini " Aku pasti bisa karena Allah".
Mungkin itu makna kegagalan, Jauh dari kesombongan. Tapi aku juga hanya manusia biasa, makna yang indah itu pun masih saja tidak berhasil ku syukuri dengan sukses. Masih ada saja perasaan menyesal dan kecewa. Kesal terhadap diri sendiri bahkan parahnya terhadap orang lain. Punya hak apa aku, mendzolimi diri sendiri bahkan orang lain atas ketidak berhasilanku mencapai sesuatu.
Kenapa tidak ku mencoba berpura-pura menyesal di awal agar aku tidak menyesal di akhir cerita. Aku yang tidak berani mengambil resiko, kini sifat egoisku muncul, egoku terhadap diri sendiri. Sebenarnya sakit sekali menyakiti diri sendiri. Merenung menyesali kegagalan yang telah aku ciptakan. Teriris perih saat mendengar istilah "dokter" itu masuk ke telingaku, sakit saat melihat mereka yang berhasil menjadi mahasiswa kedokteran.
Terpuruk sendiri dalam benak. Orang lain takkan tahu betapa penyesalan bisa membuat orang semakin frustasi. Tapi di satu sisi dari hatiku. Aku tetaplah aku yang harus selalu tetap kokoh berdiri tegak.
Dulu abang rohisku. Hendri Gunawan namanya (syukron bang, kata-katanya masih tetap adek simpan buat penyemangat). Dia pernah berkata saat ini adek adalah tunas yang baru tumbuh, masih mudah goyah, tapi adek harus tetap bertahan walau terpaan terus menghadang. Adek harus tumbuh jadi tanaman yang kuat, kokoh. Kelak adek akan jadi orang besar. Anggap masalah dan kegagalan sebagai batu loncatan untuk bisa melompat lebih tinggi lagi. Ingat kata-kata ini " Aku pasti bisa karena Allah".
Semoga ini bisa dijadikan pelajaran. Agar tidak menyia-nyiakan kesempatan, berani lah mencoba berpura-pura menyesal di awal agar tidak menyesal di akhir. Berani untuk menanggung resiko kegagalan dan berani menerima kegagalan. Karena kegagalan memiliki makna yang indah, sebab semua orang yang berhasil di muka bumi ini tumbuh dari kegagalan sebelumnya.
Dan sahabat tahu, sampai detik ini aku masih mencari cara agar mimpiku menjadi seorang dokter bisa tercapai. Yang bisa merubah mimpiku hanya jika Allah melemahkan hasrat dan niatku ini. Baru aku akan berhenti bermimpi menjadi dokter. Tapi jika hanya kegagalan yang datang akan kucoba lagi untuk mengulangi kesalahanku agar aku mengetahui bahwa aku telah berani mencoba dan menghadapi kegagalan itu demi meraih mimpiku. Karena kegagalan itu indah jika dinikmati dan di syukuri.
Dan sahabat tahu, sampai detik ini aku masih mencari cara agar mimpiku menjadi seorang dokter bisa tercapai. Yang bisa merubah mimpiku hanya jika Allah melemahkan hasrat dan niatku ini. Baru aku akan berhenti bermimpi menjadi dokter. Tapi jika hanya kegagalan yang datang akan kucoba lagi untuk mengulangi kesalahanku agar aku mengetahui bahwa aku telah berani mencoba dan menghadapi kegagalan itu demi meraih mimpiku. Karena kegagalan itu indah jika dinikmati dan di syukuri.
Aku dan Kegagalan @ Deput ^_^
Nice..
ReplyDeleteSyukron a'...
Delete