Latest Moments

Beautiful day . . . . . .

Dalam Islam, Penamu bisa menjadi Pedang


Assalamu'alaikum ukhti...

Engkau wahai muslimah cantik yang dikaruniakan Allah sebagai makhluk yang lembut lagi perasa.

Kesungguhanmu dalam berdakwah membuatmu menjadi muslimah yang kuat lagi tangguh, namun tanpa engkau harus memegang pedang dalam berjihad. Lembut tanganmu bukan untuk bertarung, halusnya perasaanmu bukan untuk menghunus. Tapi tajamnya fikiranmu untuk dijadikan senjata, Hati yang tulus menjadi kekuatanmu.

Angkatlah penamu untuk menggoreskan tinta perjuanganmu,,, buatlah karya lewat tulisanmu. Ubah dunia dengan pemikiran dan kata-katamu....

Ingat surah ini ??

Buih itu akan hilang sebagai sesuatu yang tiada harganya, adapun yang memberikan manfaat kepada manusia, ia akan tetap tinggal dibumi…( Q.S, Ar-ra’d, 17). 

Begitulah saya memaknai setiap karya dan tulisan yang saya buat,

Bukankah Allah telah berfirman dalam Al-Quran, bahwa buih yang tidak memberikan manfaat di muka bumi ini akan hilang tidak ada harganya, namun buih itu akan tetap ada di muka bumi ini dan berjaya bila ia memberi manfaat.

Kemanfaatan ini diibaratkan puncak keimanan kita. Perumpamaan iman yang baik seperti layaknya sebuah pohin yang baik.

"Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya menjulang ke langit, (pohon) itu menghasilkan buahnya pada setiap waktu dengan seizin Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat." (Q.S Ibrahim : 24-25)

Kemanfaatan bukan sekedar hanya memberi manfaatnya saja. Tapi , cara memberikan manfaat itulah yang manjadi inti dari kebermanfaatan kita untuk orang lain. Cara memberi manfaat pun harus dengan cara yang baik. Salah satunya melalui karya yaitu tulisanmu.

Ingat sekali lagi...

"Khoirunnas anfa' uhum linnas (sebaik-baiknya manusia di antaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain) " (HR. Bukhari Muslim)

Oh ya,,, semoga Allah memudahkan langkah saya untuk bisa kembali menulis dan menyelesaikan buku saya kembali. Dan semoga impian menjadi penulis bisa tercapai ^_^ aamiin...

Dress for Allah or Dress for Human ?

Wahai Muslimah yang dicintai Allah...

Ingatlah.. setiap wanita itu merindukan perhatian dan kasih sayang. Ketika ia diberikan pujian maka akan luluh hatinya...


Nah ini yang harus diperhatikan, Pujian sama dengan p-UJIAN . Yap, ujian yang harus kita pertanggung jawabkan di akhirat kelak. Apakah karena itu kemudian membuat kita tinggi hati atau malah justru takut dan semakin merunduk.


Ayo muslimah mana yang ketika dibilang " Subhanallah ukhti cantik sekali hari ini ^_^"
tidak senang, walaupun hanya terbersit dan sekilas di hati. Tapi pastinya senang, karena ada yang perhatian dengan penampilan kita saat itu. Tapi.... yang harus diingat..


Manusia hanya bisa memberi pujian, tapi hanya Allah-lah yang bisa ngasih pahala


pujian itu rasa senengnya ngga sampe 5 menit, tapi ridho Allah itu berbuah ketenangan hati yang awetnya bakal lamaaaaa, bekal sampai surga..
lho kan sunnah untuk mempercantik diri dan menyenangkan orang lain?
iya, makanya harus benar-benar kita yakinkan diri, tanyakan niat,
"benarkah ini karena sunnah atau cari pembenaran kalo kita pengen pamer?"
atau coba jujur "ehm, pengen diliat siapa?"
periksa niat, dan kalo sudah baik-dan-benar, tanya lagi: sudahkah ini memenuhi kriteria syar'i?
kadang dilemanya adalah standar tabarruj yang kadang suka berbentur budaya-adat kebiasaan..
inilah saatnya kita harus pandai-pandai menakar.. ya ngga mungkin juga kali kalo lagi pergi ke walimahan pake jilbab kaos, tas ransel plus sendal gunung.. itu sih malah jadi sumber perhatian -__-'


Prinsipnya
ketaqwaan adalah busana yang terbaik… karena Allah suka
ngga ada yang lebih oke dari itu..
ngga ada istilahnya "jibabin hati dulu baru jilbabin fisik"
err, jilbab dimana-mana di fisik yaa -__-' dan hati itu di-TAQWA-in bukan di-JILBAB-in..
ntar aja deh dandan habis-habisannya, buat yang udah halal aja.. itu baru maksimal dapet ridho Allah, insyaa'Allah..


oiya terakhir tentang niat,
kalau didefinisikan, niat adalah suatu yang membedakan antara ibadah dan kebiasaan..
ibadah berbuah pahala, kebiasaan ngga berbuah apa-apa..
jadi memang ketika berpakaian pun, akan lebih mulia jika pake kesadaran penuh: "aku sedang taat pada-Mu ya Allah"


perkara menjaga niat ini emang super sulit (Sufyan Ats-tsauri, ulama generasi tabi'in, aja bilang gitu, gimana kita) -- maka kita harus minta pertolongan Allah..
hmm, smoga kita dimudahkan ya, muslimah!