Latest Moments

Beautiful day . . . . . .

Inspirasiku ; Tuhan, Ajari aku tuk menjaganya Part 1

Bismillahirrahmanirrahim,,,
Semoga mimpi memiliki buku karya sendiri bisa segera terwujud,,,
Segala sesuatu dimulai dengan basmallah,,, semoga bisa membawa berkah dan di ridhoi...
setelah sekian lama meninggalkan dunia kepenulisan, sekarang mulai dibuka kembali tabir untuk kemudian dibukukan,,, Aamiin

Sumber tulisan juga banyak diambil dari berbagai buku inspirasi yang deput baca,

semoga pun dapat menginspirasi yang lainnya...




Tak ada satupun manusia tak pernah dihinggapi masalah. Masalah hidup itu laksana angin. Ia berhembus kapanpun ia mau. Kadang. Dan orang kuat bukan  ia bersemilir lembut, tapi tak jarang ia bertiup dengan kencang. Dan orang kuat bukan orang yang jiwanya selalu kokoh bak pohon besar yang selalu tegar. Karena terkadang kita butuh menjadi manusia lembut laksana rumput. Sekencang apapun angin bertiup, rumput hanya bergoyang. Tak akan pernah tumbang.

Jadi, ada apa dengan diriku sebenarnya ?

Pertanyaan itu begitu saja menghampiri pikiran seorang muslimah, Syifa namanya. Ia sedari tadi sibuk mengerjakan tugas kuliah yang seabrek, dan memaksanya untuk memilih kembali bergadang pada malam itu tanpa menyadari cangkir kopi susu yang disiapkannya sudah dikerumuni semut duluan sebelum akhirnya diminum oleh sang pemiliknya. Tidak seperti biasanya, malam itu seperti ada sesuatu yang difikirkan. Biasanya 2 cangkir kopi susunya menjadi teman setianya untuk bergadang semalaman mengerjakan tugas kuliahnya. Namun malam itu, sekalipun tangannya sibuk mengerjakan tugas, tapi hati dan fikirannya merayau kemana-mana. Alhasil ngantuk tidak dirasakannya. 

Seketika tangannya berhenti menulis, matanya menerawang kosong. Pandangan mata yang menyiratkan akan satu hal, yaitu beban yang seolah-olah ingin di luapkan namun tidak bisa. Yah, hanya tatapan mata itu yang bisa disampaikan pada jam dinding berwarna biru yang sudah menunjukkan angka 01.00 .

Kamu harus kuat Syifa, jangan pernah untuk mencoba mengakhirinya, kekuatan itu ada di dalam dirimu, kekuatan yang Allah berikan sampai detik ini. Jika Allah saja percaya kamu mampu, kenapa harus kamu meragukannya. Humh,,, sudah jamnya kamu segerakan tidur, persiapkan 2 jam lagi buat bertemu dengan sang Khalik malam ini, batinnya.


-------- ***--------

"Syifa, kamu yakin tidak ingin memberitahukan kepada orang tuamu mengenai penyakitmu ini ?"

"Iya dok, jangan dulu. Saya belum siap. Intinya hanya dokter, saya dan Allah saja yang cukup tahu masalah ini. Saya tidak ingin membebankan orang lain apalagi orang tua atas masalah saya."

"Tapi syifa ,,, ? "

"Dokter tenang saja, urusan biaya saya bisa cari sendiri. InsyaAllah saya coba jalani terapi ini. Bantu saya ya dok, ikhtiar saya untuk sembuh dari penyakit ini."

"Iya Syifa, insyaAllah."

"Terima kasih dok, saya permisi dulu, Assalamu'alaikum"

"Walaikumsalam, jangan lupa diminum obatnya ya"

"Iya dok " sambil mengangguk

Syifa berjalan di lorong rumah sakit. Ia memperhatikan seorang anak laki-laki kecil yang tak berdaya di dalam gendongan seorang ibu sambil membawakan tiang infus untuk anaknya. Anak itu pun memandang kosong sambil kemudian memandang Syifa yang tersenyum dan mulai mendekatinya.

"Wuaaa,,, lucunya dedek. Dedek sakit apa sayang ? Kok badannya lemesss,,, senyum donk"

"Eh, ada mba' cantik,,, tuh nak,, kata mba'nya disuruh senyum,, ayo mana senyumnya?" kata ibu anak laki-laki tersebut

"Haha,,, ibu bisa aja. Sapa nama dedek ini bu?"

" Ridho kakak" jawab ibunya, seolah-olah memberikan jawaban dari anaknya yang masih bergelayutan tak berdaya di gendongan beliau

"wah kereeenn,,, namanya ganteng kayak orangnya. Dedek sakit apa bu?"

"Sakit... " tiba-tiba raut wajah ibu itu berganti menjadi wajah penuh kesedihan

"Maaf ya ibu, saya tidak jadi bertanya, ibu jangan sedih gitu wajahnya"

"Tidak papa dek. Anak ibu ini baru 3 hari lalu di vonis kanker otak usia dini."

Tiba-tiba saja, syifa terhenyut, hatinya sesak dan rasa ingin menangis tapi segera ditahannya.

" Ibu yang sabar ya ibu. Apapun masalah ibu hari ini mintakan jalan keluarnya dengan Allah. Allah punya seribu cara untuk menguji hamba-hambanya. Semoga Allah meneguhkan hati ibu menghadapi masalah ini. Semoga dek Ridho bisa segera sembuh. Kasian dia masih terlalu kecil buat ngadapi ini. Tapi, dia beruntung masih punya ibu yang insyaAllah kuat menemaninya, ya kan bu?" 

" Iya dek, insyaAllah. Kamu namanya siapa dek?"

"Syifa ibu, saya permisi dulu ya ibu, mau lanjut ada kegiatan lagi."

"Oh iya dek, makasih ya dek"

"Iya sama-sama ibu"

Semoga Ridho bisa sembuh ya Alllah, batinnya. Sambil berlalu meninggalkan ibu dan anak itu.

------***------

-bersambung







0 komentar:

Post a Comment